Social Icons

02 September 2011

MISSIONARY OF THE EUCHARISTIS HEART OF JESUS


Anak-anak, Aku mengundangmu
untuk bertobat secara pribadi.
Saat ini adalah bagimu!
Tanpa kalian, rencana Allah
tidak dapat direalisasikan.
Anak-anakKu, berkembanglah
dari hari ke hari makin dekat kepada Allah,
melalui DOA.

Aku memberimu senjata
untuk melawan Goliatmu.
Inilah keriki-kerikil mu :

·      Berdoa dengan hati : Rosario
·      Ekaristi
·      Kitab Suci
·      Berpuasa
·      Pengakuan Dosa setiap bulan




MISSIONARY OF THE EUCHARISTIS HEART OF JESUS
PESAN BUNDA MARIA KEPADA CATALINA LAY
SAAT SELAMA MENGHAYATI MISA KUDUS BERLANGSUNG

31 August 2011

MISTERI KOTA REINHA (5)


MISTERI KOTA REINHA (5)


Hari ini Senin (25/7) saya berencana pergi membeli tiket bus ke Kupang. Saya masih singgah di rumahnya tanta di sudut jalan. Tanta bilang, “Kami juga mau ke Kupang hari Selasa (26/7) malam. Nanti saya pesankan tiket juga buat kamu. Begitulah kata tanta pada saya. Okelah kalau begitu, saya tak perlu capek-capek ke agen bus.

Tapi hati ini gelisahnya minta ampun. Siapakah yang telah mengambil sirih-pinang yang saya bawa dari Konga? Tak ada satupun yang mengambilnya. Aneh. Hati gelisah sehari penuh.

Esoknya, kurang lebih jam sembilan bersama ojek saya pergi ke rumahnya tanta Lusia Diaz. Sesampainya di sana ada juga om (adik dari tanta Lusia Diaz) duduk bersama tanta di kamar tamu. Saya cerita tentang sirih-pinang yang hilang. Om bilang, “Saya kenal dengan orang yang bisa bantu kamu”. Saya menjawab, “Kalau begitu tunggu sebentar, saya pergi mengambil motor”. Saya pulang ke rumah dan meminta motor yang dipakai adik saya ke rumah sakit.

Tapi anehnya, saat ke rumahnya tanta, saya mengikuti jalan yang lainnya. Bukan jalan yang pagi tadi saya lalui bersama ojek. Kalau jalur yang satu ini, saya harus melalui depan rumahnya om yang selalu mengantar “Bapa tua” yang dikasihi Tuhan. Tepat di depan rumahnya om, saya singgah sebentar. Setelah bercerita pada om tentang sirih-pinang, om bilang nanti saya telpon “Bapa tua”. Kau tunggu sebentar. Om meminta adik sepupu saya untuk menelpon “Bapa tua”. “Bapa tua” mengiyakan. Beliau akan datang. Tunggu disitu. Tapi jam sudah menunjukkan pukul 12 siang. Saya makan disitu. Selesai makan, om bilang, “Lebih baik kamu ke rumahnya tanta Lusia Diaz. Karena saya lagi kerja ini. Nanti kamu duduk sendirian saja”. Saya juga mengiyakan saja. Segera saya menuju ke rumahnya tanta.

MISTERI KOTA REINHA (4)


MISTERI KOTA REINHA (4)


Saya lanjut lagi sambungan MKR yang ketiga.

Isi SMS memberitau bahwa bapak saya sudah koma. Dan hendak di bawa ke rumah sakit. Saya membalas SMS ipar dan memberitau bahwa saya akan turun di pelabuhan Kota Reinha. Ada juga om yang menelpon dari Atambua dan memberitau hal yang sama. Setelah tiba di pelabuhan Kota Reinha, saya dan Cici turun dari Sirimau dengan berdesak-desakan bersama penumpang yang akan menuju ke Makassar.
Tiket yang saya beli adalah tujuan Makassar tapi Tuhan berkehendak lain. Di pelabuhan sudah ada tanta dari Pante Besar yang menunggu untuk menjemput kami berdua.