skip to main |
skip to sidebar
BUNDA MARIA DALAM AL QURAN
Selama
berabad-abad saudara-saudara Moslem sangat sulit menembus setiap metode
penginjilan Kristen. Agama Islam adalah agama terbesar kedua di dunia,
dan terus berkembang. Di banyak negara Afrika, agama Islam telah
berkembang pesat dan sering terjadi kesalah-pengertian antara Islam dan
Kristen.
Mungkin salah satu jembatan untuk mengatasi salah paham itu adalah Bunda Maria.
Alasannya adalah bahwa kaum Moslem menghormatinya sebagai Bunda Yesus.
Yesus dipandang sebagai salah satu Nabi Besar [saja] dan merreka
senantiasa menunjuk pada Yesus sebagai "Putera Maria." Perawan Maria
yang terberkati bahkan disebutkan namanya 34 kali dalam Kor'an. Bahkan
salah satu Surah secara khusus menyebutkan nama Maria atau yang mereka
panggil sebagai Maryam.
Maria adalah satu-satunya nama wanita yang disebutkan di dalam Kitab Suci Moslem.
Lebih dari sekali Kor'an menegaskan Kelahiran sang PERAWAN. Ia tidak
pernah menyebut Yesus sebagai Putera Yusuf, atau pria lainnya.
Penggambaran tentang 'Pemberitahuan Kelahiran Yesus' BAHKAN sungguh
dekat dengan yang kita kenal dalam Injil Lukas 1:26
"Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,"
Kor'an menyebut Maria 'yang dikasihi Allah'. Dan ketika ia menanyakan
kepada malaikat (Dalam Kor'an disebut malaikat Jibril) tentang hal itu,
malaikat menjawab, "Itu adalah kehendak Allah. Ia menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya. Bila IA menghendaki sesuatu terjadi, IA hanya bersabda
'Jadilah' maka sesuatu itu terjadi."
Saya akan membacakan dua ayat:
"Falamma wadaAAatha qalat rabbi innee wadaAAtuha ontha waAllahu aAAlamu
bima wadaAAat walaysa alththakaru kaalontha wainnee sammaytuha maryama
wainnee oAAeethuha bika wathurriyyataha mina alshshaytani alrrajeemi
Fataqabbalaha rabbuha biqaboolin hasanin waanbataha nabatan hasanan
wakaffalaha zakariyya kullama dakhala AAalayha zakariyya almihraba
wajada AAindaha rizqan qala ya maryamu anna laki hatha qalat huwa min
AAindi Allahi inna Allaha yarzuqu man yashao bighayri hisabin."
Agak bingung? Yah mungkin karena saya kurang biasa membaca dalam bahasa Arab.
"Lho, kok Arab?"
Benar fratres, itu tadi dua buah ayat dalam bahasa Arab, bukan bahasa
Ibrani atau Yunani seperti manuskrip-manuskrip Kitab Perjanjian Baru
atau Perjanjian Lama.
Terjemahannya adalah sebagai berikut:
Maka tatkala istri Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata: "Ya
Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan
Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki
tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia
Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya
kepada (pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk."
Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik,
dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakaria
pemeliharanya.
Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di
mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakaria berkata: "Hai Maryam dari
mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari
sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang
dikehendaki-Nya tanpa hisab.
Tentu saja ayat ini tidak akan
ditemukan di Alkitab. Kenapa? Karena ini adalah ayat dari Quran, surat
Al-Imran ayat ke 36 dan 37 (Quran 3:36-37).
Mungkin lalu ada
yang protes "Kok bawa-bawa Kor'an di Group Gereja Katolik?" Saya maklum.
Saya harap kalian bersabar dulu. Ada point penting yang ingin saya
sampaikan dengan menunjukkan ayat Quran tersebut.
Ayat Quran tersebut di atas berbicara mengenai kelahiran Maria.
Kita lihat di ayat 3:36 ibu dari Santa Maria (yang disebut "istri
Imran" di ayat tersebut, Imran sendiri adalah ayah Maria menurut Quran)
memohon kepada Allah perlindungan bagi anaknya (Sta. Maria) dan
keturunan dari anaknya tersebut (yaitu Isa Al Masih yang kita panggil
Yesus Kristus).
Perlindungan dari apa?
Perlindungan dari, seperti yang sering dikatakan umat Islam, "syaiton ni rojin," dari "setan yang terkutuk."
Di ayat selanjutnya (3:37) diberitahukan bahwa permintaan itu diterima
oleh Tuhan dengan "penerimaan yang baik." Bahkan Allah mendidik Maryam
dengan "pendidikan yang baik."
Saya ingin mengatakan bahwa di ayat-ayat Quran tersebut tersirat keyakinan akan Maria yang dikandung tanpa noda dosa asal!
Ketika manusia jatuh dalam dosa, dia berada dalam dominasi setan. Ini
bukan berarti bahwa orang yang berdosa kemudian dia dirasuki setan. Ini
berarti bahwa: dosa membuat seseorang jauh dari Allah dan rahmatNya
sehingga manusia lebih condong ke yang jahat, yaitu setan.
Karena itu, ketika ibu dari Maria memohon kepada Tuhan untuk
perlindungan bagi Maria dan keturunan Maria dari syaiton ni rojin ini
berarti bahwa baik Maria, ataupun Yesus (keturunan Maria), tidak pernah
berada dalam kuasa syaiton ni rojin DAN INI BERARTI MEREKA TIDAK PERNAH
JATUH KEDALAM DOSA.
Baik Maria maupun Yesus tidak pernah
berada dalam kuasa dosa sejak mereka dibentuk dalam rahim (tentunya
Yesus tidak pernah berada dalam kuasa dosa karena Dia adalah Allah,
sedangkan Maria tidak pernah berada dalam dosa karena rahmat khusus
Allah yang terjadi karena salib Kristus juga).
Sebagai umat
Katolik saya tentu saja tidak menganggap Kor'an sebagai Kitab Suci yang
diilhami oleh Allah maupun berasal dari Allah. Saya juga tidak akan
mengatakan bahwa Surat 3:36-37 di Kor'an tersebut diilhami Allah karena
sesuai dengan ajaran Katolik mengenai Maria dikandung tanpa noda dosa
asal. Dogma Maria Immaculata, yang kelak menjadi Dogma dalam Konsili
Vatikan I pada tahun 1870.
Tujuan saya menyampaikan ayat Quran
tersebut adalah menunjukkan bagaimana ajaran Maria Terkandung Tanpa Noda
Dosa Asal sudah mengakar sejak jaman purba.
Berdasarkan
sejarah, Kor'an sendiri diturunkan sekitar tahun 520-530 masehi
(diturunkan satu persatu, tidak langsung semuanya). Pada jaman itu
Gereja Katolik sudah berkembang pesat. Sudah terpilih 52 Paus termasuk
Petrus dan sudah diadakan 4 Konsili Ekumenis (Nicea I, Constantinople I,
Ephesus, Chalcedon).
Adanya ajaran Maria terkandung tanpa
noda asal di kitab suci umat Islam secara tersirat, sekalipun mereka
sendiri tidak mengimani ajaran Dosa Asal merupakan ajaran yang sejak
dahulu diimani oleh umat Gereja Katolik.
Apakah tidak lebih
daripada sekedar kebetulan saja bahwa peristiwa penampakan terbesar
Bunda Maria dalam dunia modern ini di Portugis terjadi di sebuah desa
bernama 'Fatima', nama dari anak puteri nabi umat Moslem Muhammad?
Penghormatan terhadap Santa Maria mungkin bisa menjadi satu-satunya
jembatan saling pengertian yang baik antara dua keyakinan terbesar di
dunia masa kini: Islam dan Kristen [yang sejati; Katolik].
+++
"Ad impossibilia nemo tenetur!"--"Tak seorangpun berkewajiban melakukan hal yang mustahil."
*> Kalimat ini merupakan sebuah ungkapan dalam bidang hukum demi menjaga keadilan.
[+In Cruce Salus, Pada Salib Ada Keselamatan. ~Thomas A Kempis, 'De Imitatione Christi, II, 2,2]
**>Credit to DeusVult, Evangelos.
Catatan kaki:
< http://www.islamicity.com/mosque/sunnah/bukhari/055.sbt.html#004.055.641 >
Hadith, Al-Bukhari, diambil dari islamicity.com
Volume 4, Book 55, Number 641:
Narrated Said bin Al-Musaiyab:
Abu Huraira said, "I heard Allah's Apostle saying, 'There is none born
among the off-spring of Adam, but Satan touches it. A child therefore,
cries loudly at the time of birth because of the touch of Satan, except
Mary and her child." Then Abu Huraira recited: "And I seek refuge with
You for her and for her offspring from the outcast Satan" (3.36)
No comments:
Post a Comment