Social Icons

19 January 2014

BUNDA MARIA DALAM AL QURAN


Selama berabad-abad saudara-saudara Moslem sangat sulit menembus setiap metode penginjilan Kristen. Agama Islam adalah agama terbesar kedua di dunia, dan terus berkembang. Di banyak negara Afrika, agama Islam telah berkembang pesat dan sering terjadi kesalah-pengertian antara Islam dan Kristen.

Mungkin salah satu jembatan untuk mengatasi salah paham itu adalah Bunda Maria.

Alasannya adalah bahwa kaum Moslem menghormatinya sebagai Bunda Yesus. Yesus dipandang sebagai salah satu Nabi Besar [saja] dan merreka senantiasa menunjuk pada Yesus sebagai "Putera Maria." Perawan Maria yang terberkati bahkan disebutkan namanya 34 kali dalam Kor'an. Bahkan salah satu Surah secara khusus menyebutkan nama Maria atau yang mereka panggil sebagai Maryam.

Maria adalah satu-satunya nama wanita yang disebutkan di dalam Kitab Suci Moslem.

Lebih dari sekali Kor'an menegaskan Kelahiran sang PERAWAN. Ia tidak pernah menyebut Yesus sebagai Putera Yusuf, atau pria lainnya. Penggambaran tentang 'Pemberitahuan Kelahiran Yesus' BAHKAN sungguh dekat dengan yang kita kenal dalam Injil Lukas 1:26

"Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,"

Kor'an menyebut Maria 'yang dikasihi Allah'. Dan ketika ia menanyakan kepada malaikat (Dalam Kor'an disebut malaikat Jibril) tentang hal itu, malaikat menjawab, "Itu adalah kehendak Allah. Ia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Bila IA menghendaki sesuatu terjadi, IA hanya bersabda 'Jadilah' maka sesuatu itu terjadi."

Saya akan membacakan dua ayat:

"Falamma wadaAAatha qalat rabbi innee wadaAAtuha ontha waAllahu aAAlamu bima wadaAAat walaysa alththakaru kaalontha wainnee sammaytuha maryama wainnee oAAeethuha bika wathurriyyataha mina alshshaytani alrrajeemi

Fataqabbalaha rabbuha biqaboolin hasanin waanbataha nabatan hasanan wakaffalaha zakariyya kullama dakhala AAalayha zakariyya almihraba wajada AAindaha rizqan qala ya maryamu anna laki hatha qalat huwa min AAindi Allahi inna Allaha yarzuqu man yashao bighayri hisabin."

Agak bingung? Yah mungkin karena saya kurang biasa membaca dalam bahasa Arab.

"Lho, kok Arab?"

Benar fratres, itu tadi dua buah ayat dalam bahasa Arab, bukan bahasa Ibrani atau Yunani seperti manuskrip-manuskrip Kitab Perjanjian Baru atau Perjanjian Lama.

Terjemahannya adalah sebagai berikut:

Maka tatkala istri Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk."

Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakaria pemeliharanya.

Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakaria berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.

Tentu saja ayat ini tidak akan ditemukan di Alkitab. Kenapa? Karena ini adalah ayat dari Quran, surat Al-Imran ayat ke 36 dan 37 (Quran 3:36-37).

Mungkin lalu ada yang protes "Kok bawa-bawa Kor'an di Group Gereja Katolik?" Saya maklum. Saya harap kalian bersabar dulu. Ada point penting yang ingin saya sampaikan dengan menunjukkan ayat Quran tersebut.

Ayat Quran tersebut di atas berbicara mengenai kelahiran Maria.

Kita lihat di ayat 3:36 ibu dari Santa Maria (yang disebut "istri Imran" di ayat tersebut, Imran sendiri adalah ayah Maria menurut Quran) memohon kepada Allah perlindungan bagi anaknya (Sta. Maria) dan keturunan dari anaknya tersebut (yaitu Isa Al Masih yang kita panggil Yesus Kristus).

Perlindungan dari apa?
Perlindungan dari, seperti yang sering dikatakan umat Islam, "syaiton ni rojin," dari "setan yang terkutuk."

Di ayat selanjutnya (3:37) diberitahukan bahwa permintaan itu diterima oleh Tuhan dengan "penerimaan yang baik." Bahkan Allah mendidik Maryam dengan "pendidikan yang baik."

Saya ingin mengatakan bahwa di ayat-ayat Quran tersebut tersirat keyakinan akan Maria yang dikandung tanpa noda dosa asal!

Ketika manusia jatuh dalam dosa, dia berada dalam dominasi setan. Ini bukan berarti bahwa orang yang berdosa kemudian dia dirasuki setan. Ini berarti bahwa: dosa membuat seseorang jauh dari Allah dan rahmatNya sehingga manusia lebih condong ke yang jahat, yaitu setan.

Karena itu, ketika ibu dari Maria memohon kepada Tuhan untuk perlindungan bagi Maria dan keturunan Maria dari syaiton ni rojin ini berarti bahwa baik Maria, ataupun Yesus (keturunan Maria), tidak pernah berada dalam kuasa syaiton ni rojin DAN INI BERARTI MEREKA TIDAK PERNAH JATUH KEDALAM DOSA.

Baik Maria maupun Yesus tidak pernah berada dalam kuasa dosa sejak mereka dibentuk dalam rahim (tentunya Yesus tidak pernah berada dalam kuasa dosa karena Dia adalah Allah, sedangkan Maria tidak pernah berada dalam dosa karena rahmat khusus Allah yang terjadi karena salib Kristus juga).

Sebagai umat Katolik saya tentu saja tidak menganggap Kor'an sebagai Kitab Suci yang diilhami oleh Allah maupun berasal dari Allah. Saya juga tidak akan mengatakan bahwa Surat 3:36-37 di Kor'an tersebut diilhami Allah karena sesuai dengan ajaran Katolik mengenai Maria dikandung tanpa noda dosa asal. Dogma Maria Immaculata, yang kelak menjadi Dogma dalam Konsili Vatikan I pada tahun 1870.

Tujuan saya menyampaikan ayat Quran tersebut adalah menunjukkan bagaimana ajaran Maria Terkandung Tanpa Noda Dosa Asal sudah mengakar sejak jaman purba.

Berdasarkan sejarah, Kor'an sendiri diturunkan sekitar tahun 520-530 masehi (diturunkan satu persatu, tidak langsung semuanya). Pada jaman itu Gereja Katolik sudah berkembang pesat. Sudah terpilih 52 Paus termasuk Petrus dan sudah diadakan 4 Konsili Ekumenis (Nicea I, Constantinople I, Ephesus, Chalcedon).

Adanya ajaran Maria terkandung tanpa noda asal di kitab suci umat Islam secara tersirat, sekalipun mereka sendiri tidak mengimani ajaran Dosa Asal merupakan ajaran yang sejak dahulu diimani oleh umat Gereja Katolik.

Apakah tidak lebih daripada sekedar kebetulan saja bahwa peristiwa penampakan terbesar Bunda Maria dalam dunia modern ini di Portugis terjadi di sebuah desa bernama 'Fatima', nama dari anak puteri nabi umat Moslem Muhammad?

Penghormatan terhadap Santa Maria mungkin bisa menjadi satu-satunya jembatan saling pengertian yang baik antara dua keyakinan terbesar di dunia masa kini: Islam dan Kristen [yang sejati; Katolik].
+++

"Ad impossibilia nemo tenetur!"--"Tak seorangpun berkewajiban melakukan hal yang mustahil."
*> Kalimat ini merupakan sebuah ungkapan dalam bidang hukum demi menjaga keadilan.

[+In Cruce Salus, Pada Salib Ada Keselamatan. ~Thomas A Kempis, 'De Imitatione Christi, II, 2,2]
**>Credit to DeusVult, Evangelos.

Catatan kaki:
< http://www.islamicity.com/mosque/sunnah/bukhari/055.sbt.html#004.055.641 >
Hadith, Al-Bukhari, diambil dari islamicity.com
Volume 4, Book 55, Number 641:
Narrated Said bin Al-Musaiyab:

Abu Huraira said, "I heard Allah's Apostle saying, 'There is none born among the off-spring of Adam, but Satan touches it. A child therefore, cries loudly at the time of birth because of the touch of Satan, except Mary and her child." Then Abu Huraira recited: "And I seek refuge with You for her and for her offspring from the outcast Satan" (3.36)


No comments: