Social Icons

20 March 2011

DATING WITHOUT SEX

Apa Sih Susahnya Pacaran Tanpa Seks....

Hamil, penyakit AIDS, penyakit kelamin, dan seabreg masalah lainnya bisa timbul akibat dari melakukan hubungan seks pra-nikah. Herannya, masalah seperti ini masih saja sering dialami oleh para pemudi Kristen yang berpacaran. Ada banyak faktor yang mendorong terjadinya seks pra-nikah : cinta yang mendalam, sebagai pengikat sebelum menikah resmi, pergaulan bebas, pengaruh informasi & budaya, dan sebagainya.
The King's Speech
Melakukan hubungan seks tanpa komitmen (pernikahan) selain dosa akan selalu merepotkan dan merugikan. Menurut penelitian dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia, hubungan seks semasa pacaran umumnya disebabkan dari keinginan pihak pria. Pria yang pada umumnya lebih aktif, dominan, dan banyak maunya, mengajak dan merayu si wanita untuk bersedia berhubungan seks dengannya. Maka sang wanita pun dengan segala "cinta" dan kepasrahan akhirnya tersudut dan menyerahkan tubuhnya kepada si pria. Padahal menjaga kekudusan seks adalah sesuatu yang sangat penting dan sakral di mata Tuhan.

Seorang pemuda berkata, "Oh, jadi kami tidak boleh berhubungan seks sebelum menikah, tapi bagaimana kalau cuma ciuman, pegangan tangan, meraba-raba karena sayang ? Masak gitu aja nggak boleh ?". Jika kita hidup dalam kekudusan, pertanyaan di atas pasti tidak akan pernah muncul dalam pikiran kita. Roh Kudus di dalam kita sudah cukup kuat untuk bersaksi tentang apa yang kudus dan apa yang najis (Titus 1:15-16). 1 Korintus 7:1 mengatakan, "It is not good for a man to kindle a flame in a woman !".

Atau "Tidaklah baik bagi seorang pria untuk membangkitkan atau mengobarkan api yang ada di dalam seorang wanita !". "Api" apa yang dimaksud disini ? Jelas itu adalah api seks. Dengan kata lain jika sepasang anak muda "berpacaran", dan saling mengobarkan (merangsang) api seks dalam diri mereka (melalui perbuatan apapun), Alkitab katakan itu "tidak baik". Kata "tidak baik" artinya "bukan berasal dari Tuhan". Dan semua yang bukan dari Tuhan akan menuntun kepada kebinasaan (Amsal 6:27-28).

Berani bilang "tidak" Untuk mengantisipasinya, maka komitmen adalah hal yang utama. Kalau sejak awal pacaran, pasangan tersebut setuju untuk tidak berbuat "macam-macam", maka salah satu pihak bisa komplain jika di kemudian hari ada yang coba-coba melanggar aturan main tersebut.

Dari hasil penelitian, ternyata jurus bilang "tidak" dengan alasan "takut dosa" cukup ampuh. Soalnya, kalau bilang takut hamil, kan sudah ada alat kontrasepsi ? Bilang takut kena penyakit, jawabannya pun sama, dsb. Sebab biasanya pria bakal berpikir 2 kali untuk mengajak pacarnya berhubungan seks kalau diingatkan akan dosa.

Memang sebenarnya masih banyak yang bisa digali dan dipertanyakan mengenai keabsahan dari penelitian ini. Namun, untuk satu hal kita sepakat bahwa "keintiman" dalam berpacaran haruslah dibatasi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Mau yang terbaik ?

Menikahlah !

( dari berbagai sumber ).

No comments: