Tahun berganti tahun. Tanpa disadari, banyak orang mulai dihinggapi penyakit Narcisisstic (Gangguan Kepribadian). Narcisisstic adalah penyakit yang diderita oleh orang yang tidak bisa menerima segala kekurangannya bila dikritik oleh orang lain dan akan menjadi malu sekali bila orang lain mengetahui kekurangannya. Orang yang menderita Narcisisstic akan mengalami depresi berat jika keinginan dan harapannya tidak segera dipenuhi. Hmmm….hati-hati.
Adalah wajar-wajar saja bila seseorang merasa dirinya hebat, jagoan, super, dahsyat dll. Tapi, hati-hati jika orang itu tidak bisa menerima segala kekurangannya bahkan akan merendahkan orang lain bila orang lain mengatakan segala kekurangannya. (semoga Anda tidak termasuk orang tipe ini…..jika Anda merasa seperti ini maka Anda saya sebut Narsis…tapi saya tidak mengatakan Anda sakit jiwa)
Kata Narcisisstic dikenalkan pertama kali pada tahun 1914 oleh Sigmund Freud. Freud menggunakan istilah ini karena jaman dahulu kala, ada legenda dari Yunani kuno tentang “seorang laki-laki Yunani yang bernama Narcissus yang sangat mencintai dan mengagumi bayangan dirinya sendiri di tepi danau”. Freud menganggap masalah ini adalah masalah cinta diri yang sangat berlebihan.
Narcisisstic dapat terjadi pada segala usia. Dari anak-anak sampai lansia. Penyebab Narcisisstic yaitu lingkungan sekitar, dan gangguan kepribadian ini biasanya sudah terbentuk sejak kecil tanpa disadari. Terlebih dalam keluarga yang selalu memuja kecantikan dan kegantengan, gila kekuasaan, mendewakan uang dan barang yang dia miliki. Pokoknya dalam keluarga yang selalu membanggakan materi. Dan perkembangan jaman bisa juga menjadi penyebab Narcisisstic. Terlebih orang tua yang tidak pernah membimbing anak-anaknya saat menonton film dan sinetron yang selalu menampilkan kemilau dan gemerlapannya kehidupan. Hal ini bisa membawa anak pada perilaku yang mengarah ke Narcisisstic.
Orang yang mengalami Narcisisstic biasanya :
- Selalu membayangkan/menghayal/berfantasi dirinya…. sukses, ganteng, cantik, mempunyai body yang seksi.
- Selalu mengharapkan perhatian yang amat sangat dari keluarga, pacar dan orang-orang yang dekat dengannya.
- Selalu mengharapkan pujian yang terus-menerus.
- Tidak bisa menerima segala kekurangannya.
- Akan marah bila dikritik.
- Tidak bisa menerima kekalahan
Saran saya :
Hiduplah apa adanya. Tidak usah memikirkan gemerlapnya kehidupan para selebritis dan kekayaan-kekayaan dunia lainya yang belum Anda punya. Pikirkanlah apa yang bisa Anda buat untuk tetangga/teman/keluarga yang sangat membutuhkan bantuan Anda. Pikirkanlah kebaikan-kebaikan apa yang bisa Anda beri untuk orang-orang yang menderita di lingkungan sekitar Anda.
Luangkan waktu Anda untuk menemani putra-putri, ponakan-ponakan Anda saat menonton televisi. Anda harus membantu memberi pengertian pada mereka. Karena mereka adalah masa depan Anda.
Sumber : Internet, Koran, Majalah.
No comments:
Post a Comment