Social Icons

27 February 2011

INTELLIGENT SCHOOL

INTELLIGENT SCHOOL
Idealnya, sekolah cerdas dibangun dengan mengindahkan keterhubungan yang apik dan sinergi antara bagian pengajaran dengan staf-staf lain dalam sebuah sekolah. Masing-masing komponen mempunyai peran berbeda untuk dimainkan, tetapi dalam memaksimalkan keefektifannya masing-masing harus saling mendukung dan tergantung satu sama lain.

Sekolah cerdas ‘’intelligent scbool adalah model sekolah yang oleh banyak kalangan diyakini mampu tampil sebagai ‘’mesias’’ yakni juru selamat dari terkaman wajah buruk globalisasi . Itu juga bisa menjadi bentuk pembuktian bahwa institusi ini tidak lebih dari parasit bagi masyarakatnya. Sekolah cerdas didagang–dagang akan mampu menciptakan kesadaran komunitas yang di dalamnya hak-hak , tanggungjawab , dan berbagai kebutuhan para pembelajar dikombinasikan dengan ‘’core value’’ yang melekat pada kecerdasan manusia. Sekolah cerdas merupakan adaptasi dari pendapat Gardner (1983-1999) tentang teori multiple intelligence disandingkan dengan pemikiran-pemikiran tentang kodrat organisasi sekolah sebagai sebuah system yang hidup.

Kecerdasan sendiri dapat didefinisikan sebagai sebuah kemampuan yang sangat umum melibatkan kemampuan untuk berpikir, merencanakan, memecahkan berbagai masalah, berpikir abstrak, menghimpun gagasan-gagasan yang rumit, belajar dengan cepat, dan belajar dari pengalaman hidup. Sangat salah kalau kecerdasan disamakan dengan apa yang ada pada teks book atau lebih luas dari itu yakni sebuah keterampilan akademik yang sangat sempit.

Kecerdasan harus dimaknai “kemampuan berefleksi yang lebih luas dan mendalam, serta menghimpun segala sesuatu yang ditemui di lingkungan sekitarnya”. Subjek menangkap dan mencerna sendiri dalam alam pikirannya sehingga tindakan yang dipilih menjadi masuk akal atau setidaknya mampu merencanakan ‘apa yang perlu dilakukan’.

Dalam konteks intelligence school, kecerdasan yang dimaksud menyangkut kapasitas kolektif yang dapat diraih dan dikembangkan oleh para pimpinan sekolah guna memaksimalkan keefektifan organisasi. Kapasitas-kapasitas kolektif ini melibatkan penggunaan kebijaksanaan, pandangan, intuisi dan pengalaman, serta pengetahuan, keterampilan dan pemahamannya.

Lalu apa yang membedakan sekolah cerdas dengan sekolah yang belum mempunyai kapasitas itu? Ciri-ciri sekolah cerdas dengan sendirinya akan mampu membantu memperkuat kapasitas sebuah sekolah dalam menegakkan standar-standar dan memperkuat kemajuan, dan prestasi seluruh peserta didiknya. Meski demikian harus diingat bahwa pengetahuan ini belum cukup dalam dirinya sendiri.
Terpenting adalah apa yang telah dilakukan sekolah dengan pengetahuannya itu; bagaimana sekolah menggunakan pengetahuannya itu untuk memperbaiki keefektifannya sendiri? Tanda-tanda bahwa sebuah institusi sekolah berhak menyandang predikat sekolah cerdas jika mempunyai kemampuan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya untuk memaksimalkan efek di kelas-kelas dan di sekolah sebagai sebuah organisasi secara keseluruhan!

Pakar Pendidikan Michael McMaster (1995) wanti-wanti untuk mewujudkan sekolah cerdas bukan perkara mudah! Permasalahannya banyak bersumber dari manusianya sendiri yang bertugas menciptakan dan memelihara institusi sekolah karena telah melekat dosa asal sebagai satu spesies yang pada umumnya masih terbelenggu oleh pola pikir yang mekanistik, reduksionis, dan irasional.

---ooOoo---



No comments: