Social Icons

24 April 2011

"SELALU ADA PELUANG UNTUK BERBUAT SESUATU"


Sapaan seorang sahabat untuk para sahabat;

Tidak semua kesendirian itu adalah kesepian. Tidak semua ketiadaan itu adalah sesuatu yang sia-sia. Tuhan itu sungguh luar biasa ketika Ia menempatkan dalam tubuh setiap orang otak dan hati untuk berpikir dan merenung tentang cinta-Nya.

Karena itu, kisah “Selalu Ada Peluang untuk Berbuat Sesuatu” lahir dari pengalaman hari pertama tiba di Selangor Malaysia di mana sarana internet dan televise tidak ada di tempat di mana aku menginap (maklum bangunan baru jadi belum dilengkapi dengan peralatan seperti itu) Situasi ini mau memberi pelajaran kepada kita semua bagaimana kita memaknai setiap peristiwa hidup yang kita alami. Hal ini tidak tergantung pada dimana Anda berada tetapi pada kepekaan dan kemampuanmu untuk berefleksi tentang semua yang ada di sekitarmu. 
“SELALU ADA PELUANG UNTUK BERBUAT SESUATU”

Karena di kamar tidak ada internet maka aku mencoba untuk memasuki ruang rekreasi untuk menonton televisi atau setidak-tidaknya mendengarkan berita pagi, ternyata juga tidak ada  karena belum ada antene tv. Yang ada adalah video kalau mau nonton film atau mendengar lagu. Apakah harus mengeluh? Aku datang bukan untuk mengeluh tapi untuk menikmati hidup dan terlebih untuk melayani Tuhan selama pekan suci ini. Akhirnya aku kembali ke kamar, dan sambil mendengarkan lagu-lagu rohani di laptopku, aku menuliskan tulisan-tulisan pendek ini yang nantinya akan kubagikan kepada Anda sekalian. Ya, kadang kita harus mendapati situasi di mana kita memiliki keinginan besar untuk berbuat banyak hal tapi halangan bukan datang dari diri kita tapi dari kesekitaran kita. Pertanyaan untuk direnungkan yakni; “Apakah kita harus pasrah atas keadaan yang menghalangi kita untuk berbuat baik itu, ataukah apakah yang harus kita perbuat?”

Seperti selalu kuingatkan kepadamu bahwa Allah kita adalah Allah Yang luar biasa. Kalau kita melihat pesawat terbang dan kita kagum akan pembuatnya; Kalau kita bisa berkomunikasi lewat handphone atau internet dan kita sungguh terkagum-kagum akan kepintaran manusia; kalau dan kalau ini dan itu, maka apa yang Anda pikirkan dan bayangkan tentang Allahmu, tentang Yesusmu, tentang Roh Kudusmu? “Bukankah Dia adalah Allah ysng sangat kreatif melebihi segala maklum yang berkreasi? Bukankah manusia menciptakan dari yang ada dan menjadi ada, sedangkan Allah mencipta dari yang tiada menjadi ada?” Karena itu, masalahnya bukan terletak pada situasi kesekitaranmu yang menghalangimu untuk berbuat sesuatu tapi dari kemampuan dan kerelaanmu untuk berbuat sesuatu dalam keadaan yang sesulit apa pun. Bukankah Ia telah bersabda bahwa “Jika engkau percaya maka segalanya akan menjadi mungkin?” Bukankah bagi manusia selalu ada ketidakmungkinan tapi bagi Allah ada kemungkinan? Karena itu, bila Anda berhadapan dengan situasi ketidamungkinan, maka berlarilah kepada Dia yang bisa membuat segala ketidakmungkian menjadi mungkin, segala yang mustahil menjadi nyata.

Ini pun yang kuperbuat ketika tidak ada jaringan internet maka saat itu aku mencoba berdiam di hadirat Tuhan di dalam kamarku dan merenungi kasih-Nya kepadaku yang tak pernah berkesudahan. Bukankah karena menonton televisi dalam waktu yang panjang telah memotong waktuku untuk berdoa? Bukankah telah membatasi waktuku untuk berkomunikasi dengan orang lain di sekitarku? Bukankah setiap saat online telah membatasiku untuk pergi dan bertemu dengan orang lain yang membutuhkan bantuan dan pertolonganku? Aku sama sekali tidak mengatakan bahwa semua hal di atas tidak penting, tapi bijaksanalah dalam hal menggunakan sarana-sarana itu sehingga alat-alat itu tidak menjadi tuan atasmu tapi menjadi saluran bagimu untuk berbuat baik kepada Tuhan dan sesamamu.

Karena itu, pesanku kepadamu sebagai saudaraku; “Jika Anda mengalami saat-saat di mana rasanya Anda tidak bisa melakukan segalanya sesuai dengan rencanamu maka sadarlah bahwa saat itulah Tuhan sedang menarik perhatian, otak dan hatimu untuk dekat pada-Nya. Saat itulah saat terindah untuk melakukan apa yang bisa Anda lakukan, jika tidak untuk sesamamu maka buatlah yang terbaik untuk Tuhan. Pesan Sta, Faustina, rasul kerahiman Ilahi selalu kukenang tentang tiga tingkatan perbuatan baik; “Jika Anda tidak bisa membantu orang lain dengan materi, jika Anda tidak dapat berbicara (memberikan nasehat dan kata-kata penghiburan kepada orang lain) maka Anda bisa melakukan yang satu ini, yang tertinggi dari kedua yang pertama yakni “berdoalah.” Doa bukan sebuah perbuatan nyata seperti air sebotol dan nasi sepiring. Doa bukanlah kata-kata nasehat dan petunjuk nan bijaksana. Akan tetapi, doa adalah soal membangun relasi pribadi dengan Tuhan sebagai sumber kekuatan dan kebijakan hidup yang bisa membuatmu mampu berbuat dan berkata kepada orang lain bila ada waktu di sisa hidupmu. Dengan doa, Anda bukan menyenangkan tubuh/raga orang lain, tetapi Anda menggapai jiwa sesamamu di hadirat Allah. Dengan doa, Anda telah menyatuhkan hatimu dan hatinya di hadapan Tuhan yang adalah pemilik segala rahmat baik yang Anda mohonkan untuk dirimu sendiri maupun untuk orang lain.

Karena itu, aku cuma berpesan kepadamu sebagai saudaraku; “Saat-saat di mana nampaknya tidak ada jalan, maka tenangkanlah hati dan pikiranmu dan datanglah kepada Allah karena Ia akan selalu menyediakan jalan di mana pun mata kemanusiaanmu tidak melihat adanya jalan, di mana otak dan hatimu tidak menemukan cara untuk berbuat baik kepada Tuhan dan sesamamu.” Lagu ini kiranya sangat bagus untuk Anda nyanyikan dan renungkan di akhir permenungan kita malam ini:

God will make a way
Where there seems to be no a way
He works in ways we cannot see
He will make a way for me

Ya, percayalah bahwa Ia selalu menyediakan jalan keluar dari setiap persoalan hidup yang Anda alami saat ini. Jika Anda telah mendoakan dan menyerahkannya kepada Tuhan, maka nasehat dari Kitab Ratapan ingin kuulangi lagi kepada Anda malam ini; “Alangkah baiknya jika kita dapat menanti pertolongan Tuhan dengan diam.” Ia pasti akan datang dengan pertolongan-Nya, tapi apakah kita mempunyai kesabaran dalam menantikan-Nya? Marilah merenungkannya agar kita pun semakin menjadi anak yang bijak dan sabar, serta tahu berterima kasih kepada Allah, Bapa kita Yang luar biasa itu. 


Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabat,

***Duc in Altum***

No comments: